Selasa, 05 Juni 2012

Bendungan Airmata Pengobat Rindu


Yah, pagi ini. terbangun jam 02.00WIB dini hari ketika tersentak dari tidurku. Tiba-tiba saja air mata ini netes, ngalir seperti air pancuran pet, hiliran sungai dan air terjun. Linglung seakan sedang mencari sesuatu yang hilang . yah, ingat ketika itu. Wow, bagaimana rasanya, Kehilangan Ayah disaat muda, disaat butuh kasih sayng, disaat butuh pendidikan orang tua, disaat bodoh tentang agama, disaat belum tau tentang kehidupan. Sebut saja saat itu umurku 9 tahun, yaaaah begitulah ketika ibuku belum cukup kuat menanggung biaya hidup 4 orang anak, dimana aku belum mngerti tentang kehidupan, dimana adikku yang baru berusia 2 tahun., aku kehilangan sosok ayahku, si pekerja keras, si Hitam Manis, si Kaya, si kriting, dan si Lucu. Saat ini aku baru bisa berpikir begitu sempurna sosok ayah yg 11 tahun lalu aku miliki. Bukan aku tak rela kehilangan dia, bagaimanapun semuanya pasti akan kehilangan orang tua namun waktunya aja yang memang berbeda. kebetulan yang harus jadi yatim itu aku diantara anak-anak seumuranku, seumuran kakakku dan seumuran adik kembarku. Aku cuman berbagi kisah, ini suatu motivasi buat kita bagaimana keadaan apapun yang menimpa kita harus bertahan, baik itu dalam batin , materi, fisik, dan yang menyangkut kehidupan. kembali lagi, itu 5november2002, pukul 04.00WIB dini hari aku dibanguni. bukan oleh ibuku, ataupun ayah. pantes saja, ketika itu aku , kaka dan adikku di ungsikan kerumah nenekku. Ayah masuk rumah sakit ketika 2 minggu yang lalu. ketika itu kata doketer Ayah sudah boleh pulang, begitu bahagia aku ketika kami bisa berkumpul lagi,(yang ku pikirkan) tetapi, Allah punya maksud lain, yaaah memang ketika itu kami berkumpul namun tidak dalam kondisi bahagia, kondisi berkebalikannya, dimana harus ada tangis yang meramaikan suasana pagi itu. Aku belum sadar bener ketika berada di mobil, di bangunkan di anter pulang kerumah. Belum sadar sampai aku selesai solat subuh baru sadar ada keramaian dirumahku. Wowwww. Melihat tempat tidur menghadap kiblat dengan diatas terdapat sosok yang dulu kita cium tangannya ketika pergi kesekolah, kita peluk ketika minta gendong manja, kita hampiri ketika minta uang jajan, dan sosok pendamping ibu yang sangat ibu harapkan sebaagai semangat hidupnya, sekarang sedang berbaring tak berdaya, berbaring tak berontak , tidur tak ngantuk, tangan terkeapl, muka ditutup. Huaaaaaaaaaaaa. gak tahan sumpah deh, nangis terus gak berani meluk, takut , mau terlalu nangis gk sanggup. melihat sosok ibuku yang sudah terlalu letih menangis aku tak sanggup. aku berpikir bagaimana kami hidup selanjutnya? bagaimna ibu membiayai kami yang masih memang butuh pendidikan? bagaimana adikku yang masih berusia 2 tahun? bagaimana? bagaimana? ayaaaaah? kenapa setega itu ninggalin ibu, aku bukan menyalahkan ayah mempertnggungjawabknnya skrng kepada ibu, tp usia kami mash belum tau apa-apa, belum paham. kami belum bisa bantu ibu. kami cuman bisa menjadi beban dia.  ayaaaaah? kami sayang ayah, smoga ayah jumpa sama Allah yaaa. diterima disisi-Nya, diampuni dosanya.


belum ada si kembar :')


Ayah? semenjak kepergianmu ibu menjadi lebih alim, alhmdulillah tapi aku masih belum percaya ayah udah gakada. kadang ibu juga sering murung. 

bertanya, kesal,dan gak ikhlas awal kepergian ayah diambil Allah. beribu pertanyaan terlintas, pikiran suuzon berkeliaran.Tuhan,kenapa kau ambil ayahku begitu cepat? kenapa? bagaimana kehidupan kami selanjutnya? bagaimana?, bagaimana kehidupan kami kedepan, tanpa ayah dengan akhlak lebih baik daripada anak yang mempunyai ayah, bagaiaman bisa menjadi anak soleha , bagaimana bisa berbakti dengan ibu yang menjadi intan permata buat kami sekarang, bagaimana kami bisa bertahan dengan ekonomi yang jauhh jauhh derastis berubah?bagaimanaaaaaaaaaaaaa?
Berontak juga itu udah takdir tuhan, marah emang ayah hidup lagi? sekarang bagaiman dalam umur yang seperti itu, semuda itu berpikir dewasa buat mengikhlaskannya. terkadang aku mikir gakada keadilan buatku dimana kakakku sendiri di mimpiin ayah aku gak pernah sama sekali, tapi mungkin ayah cuman ngawasi aku dari alamnya, ayah cuman melihat gimanaa anaknya sekarang. 
ayah? aku udah dewasa, perlahan sejak aku harus mendewasakan diri aku sudah perlahan ikhlas. sekarang, aku ikhlas ayah udah pergi, ayah gak disini lagi. ayah juga pasti tau, saat menulis ini saja aku menangis apalagi saat aku bener-bener kangen sama ayah. saat aku ingin flashback kehidup ketika ada ayah.
aku ikhlas yah, aku ikhlas yaAllah. semua udah yang terbaik. semua punya jalan masing-masing.
YaAllah, panjangkan umur ibuku, tinggal dia harta yang paling berharga sampai ajalku. Tolong beri dia kesehatan, Kemudahan rezeki, dan Kesabaran yang super luar biasa dalam menghadapi kami, anak-anaknya. Terkadang kami menyusahkannya, tetapi ibu, itulah proses pendewasaan kami bu, ibu maklum dan ibu harus sabar mengahadapi kami yaa bu.
kami sayng ibu. cuman Ibu orang tua yang kami punya.:*({})

Ayah uda Gakada , tapi tetap ada buat aku dan kami:')


Ayah, bukan berarti kami melupakan ayah disini, ayah tetap dihati kami. Ayah dan Ibu orang tua yang luar biasa but kami. Ibu dari kepergian ayah kita sedang bersurvivle bagaimana kehidupan kita kedepan. ibu sangat luar biasa membanting tulang. Ingin bu, aku bantuin ibu, tapi maaf ibu, aku belum bergelar, aku belum betitle. Intinya sekarng aku Kuliah yang rajin, cepat tamat dapat pekerjaan. Dibalik melaksanakan perkuliahan ini aku juga sedang berpikir bu, gimana caranya bantuin ibu, gantiin posisi ibu sebagai tulang punggung. Ibu , sabar sebentar lagi aku akan gantiin posisi itu yaaa. Ibu masih sanggup kerja kan? Ibu bilang yaa kalo udah gak sanggup.
Ibu kita bersama melawan semua ketakutan ini bu, ada ibu, kaka , aku dan si kembar. hayooo bu kita berjuang, buat akhirat juga. buat akhirat kita berkumpul lengkap berenam dengan ayah. Ibu yang sabar yaaa. biarpun aku gak pernah melihat ibu menangis karena kangen sama ayah, tapi aku tau ibu sering menangis ketika ibu kangen dengan dia. Ibu, ILOVEYOU:**** ayah we miss you :***



cukup dulu yaaa, uda bengkak ini :) buat yang baca masih ada lengkap, syukuri, sayangi, peluk mereka.
tapi kalo bernasib sama sepertiku, hayo kita harus semngat, kita bisa lebih dari mereka. kita Sanggup :):')

Bertahan dengan kondisi apapun  berpikir bisa melewati tantangan seberat apapun 
                             Berdoa kepada tuhan,
                             Syukuri apa yang ada.


ini yah, yang engkau tinggali, 4 anak dan 1 Ibu yang luar biasa, semoga kita bertemu lagi di SURGA:')
Ayah dan Ibu orang tua dan harta berharga buat kami :')




sincerely


Ini Berlebihan tapi Ini Yang dirasa

Ditusuk tapi bukan sate
Terasa tapi gk bsa di pegang
Sakit tapi gk sanggup bicara
waaaaaaaaaaaaaaah, netes deh beneran .
hemm iyaa ini berlibihan tapi gue tau kok gue bukan apa-apa.
gak penting sebenarnya cemburuan kayak gini, tapi yaa gmna.
pacar sendiri masih dekat sma mantannya, sanggup hp bisa tinggal sama dia.
yaah mau gimana, marah? ud kejadian kn?
berontak? yang ada berantem besar?
didiemin gini nyesek juga ujungnya. hemmm
yah doain aja yg terbaik buat 14 ini :D






wktu dia jujur tadi sih sumpah pas certa lgsng serr jantung nya, tapi yawdh lah ap bole buat. 
aku sebenarnya capek pura-pura gak sakit, tapi gimna kalo muka langsung berubah, sikap langsung apatis, mult langsung bungkam.
yang ada ditanyakin sampe berantem pun jadi. yasudalaaaaaaaaaaaaah~
nulis blog ini iseng aja gkada kerjaan. 
yaaaah semoga lebih baik ajadeh.
intinya pesan dari sini jangan cemburuan gak jelas, jangan suuzon, lebih terbuka dan jujur lebih baik :D




wassalam
Masukan isi dari menu pop up yang ingin anda tampilkan